Sabtu, 12 Maret 2016

HURT

Aneh adalah ketika kita satu atap satu lantai dengan seseorang tapi tidak pernah saling bertemu. Ya, itulah yang terjadi antara aku dengan dia. Dia bagai seseorang yang menghilang, meski keberadaannya masih bisa aku rasakan. Memang sih, sudah 4 bulan berjalan setelah kita memutuskan untuk melanjutkan mimpi masing-masing. Tapi entah kenapa, seperti ada sesuatu yang aneh. Kenapa dia harus bersikap seolah tidak mengenal aku ? Apa memang selalu seperti ini jika kedua orang yang dulunya saling menyukai tapi sekarang malah sekarang seolah musuh? Hahaha. Aku tertawa miris. Bagaimana bisa?

Tapi, percayalah. Meskipun sekarang kau bersikap acuh tak acuh kepadaku. Aku tidak ada rasa sedikitpun benci kepada dia. Karena bagaimanapun dia dulu pernah mengisi warna dihidupku.

Bukan, aku tidak mengharapkan dia kembali. Aku tidak meminta lebih. Aku tidak meminta dia menggenggam tanganku lagi. Aku tidak meminta dia memelukku lagi. Walaupun, sebenarnya aku ingin tapi terasa menyakitkan jika dia berada di dekatku. Seperti memori yang dulu diputar kembali dipikiranku. Ah sudahlah, aku tidak memintamu untuk berdekatan lagi denganku. Melihatmu tertawa dari kejauhan saja aku sudah bahagia. Tapi, aku penasaran. Apa dia pernah ingat apa yang dia lakukan untukku dulu? Hmmm, setidaknya terbesit dipikirannya. Ahh… tidak mungkin.
Apa dia ingat?

Setaun lalu……


Dia selalu dengan manisnya berkata padaku.

Aku masih ingat saat dia berkata tentang rencana masa depannya bersamaku. Hahaha. Lucu! Sekarang aku pun hanya bisa menertawainya.

Dulu, dia pernah bercerita kepadaku.

Tentang impiannya.

Ingin menjadi seorang captain. Hmmm

Lalu hidup bersama dengan seseorang yang dia pilih. Aku penasaran dengan itu. Lantas aku bertanya siapa orang itu.

Dia menjawab “kamu”. oke saat itu memang aku langsung naik ke kayangan mendengar  jawabannya.

Dan aku percaya.

Sekarang, melihat jarak kita. Kepercayaan itu hilang, menguap entah kemana. Bahkan aku tidak yakin, dia akan melirikku hanya untuk sekedar menyapa.
Hahaha. Aku hanya bisa tertawa lagi.

Bahkan, saat aku melewati tempat yang pernah kita datangi bersama rasanya serpihan kenangan itu mulai mucul di kepalaku.

Dulu….

Hujan turun, kita mengendarai kendaraan yang sama.
Aku dibelakangmu.
Memelukmu dengan erat seakan kamu akan pergi jika aku lepas.
Kita tertawa bersama, seakan hujan tidak ada artinya.
Aku bahagia.
Kini, aku hanya bisa menertawainya.

Bahkan ketika hendak berangkat sekolah…
“mau ketemu siapa sih bel? Wangi amat. Dia udah ga ngelirik” hahaha lucu rasanya.
Kadang aku tersenyum miris, menatap gelang yang pernah dia kasih ke aku.
“nih bel, aku inget kamu terus tak beli. Aku ga mikirin uang, eh pas mau pulang ternyata uangku dah abis. Terus aku bonceng temen deh” pikiranku pun langsung bermain dalam memori indah bersamanya. Serpihan masa lalu yang menuai luka semakin terasa. Ada yang berbisik, bahwa kenangan itu takkan bisa terulang. Walau singkat, tapi indahnya sangat mustahil dilupa.

“Ini luka namun ini indah, karena ini dari kamu salah satu mantan terindah yang tak dapat kugapai meskipun para superhero membantuku” –RASA


Terimakasih, untuk 10 bulan yang berarti dalam hidupku di masa SMA.
Selamat berjuang untuk menggapai masa depan yang gemilang, sampai jumpa di kesuksesan. Semoga kita dipertemukan kembali dengan kehidupan yang lebih baik.


Bella 18 y.o



Tidak ada komentar:

Posting Komentar