Aneh adalah ketika kita satu atap satu lantai
dengan seseorang tapi tidak pernah saling bertemu. Ya, itulah yang terjadi
antara aku dengan dia. Dia bagai seseorang yang menghilang, meski keberadaannya
masih bisa aku rasakan. Memang sih, sudah 4 bulan berjalan setelah kita
memutuskan untuk melanjutkan mimpi masing-masing. Tapi entah kenapa, seperti
ada sesuatu yang aneh. Kenapa dia harus bersikap seolah tidak mengenal aku ?
Apa memang selalu seperti ini jika kedua orang yang dulunya saling menyukai
tapi sekarang malah sekarang seolah musuh? Hahaha. Aku tertawa miris. Bagaimana
bisa?
Tapi, percayalah.
Meskipun sekarang kau bersikap acuh tak acuh kepadaku. Aku tidak ada rasa
sedikitpun benci kepada dia. Karena bagaimanapun dia dulu pernah mengisi warna
dihidupku.
Bukan, aku tidak
mengharapkan dia kembali. Aku tidak meminta lebih. Aku tidak meminta dia
menggenggam tanganku lagi. Aku tidak meminta dia memelukku lagi. Walaupun,
sebenarnya aku ingin tapi terasa menyakitkan jika dia berada di dekatku.
Seperti memori yang dulu diputar kembali dipikiranku. Ah sudahlah, aku tidak
memintamu untuk berdekatan lagi denganku. Melihatmu tertawa dari kejauhan saja
aku sudah bahagia. Tapi, aku penasaran. Apa dia pernah ingat apa yang dia
lakukan untukku dulu? Hmmm, setidaknya terbesit dipikirannya. Ahh… tidak
mungkin.
Apa dia ingat?
Setaun lalu……
Dia selalu dengan
manisnya berkata padaku.
Aku masih ingat saat
dia berkata tentang rencana masa depannya bersamaku. Hahaha. Lucu! Sekarang aku
pun hanya bisa menertawainya.
Dulu, dia pernah
bercerita kepadaku.
Tentang impiannya.
Ingin menjadi seorang
captain. Hmmm
Lalu hidup bersama
dengan seseorang yang dia pilih. Aku penasaran dengan itu. Lantas aku bertanya siapa
orang itu.
Dia menjawab “kamu”.
oke saat itu memang aku langsung naik ke kayangan mendengar jawabannya.
Dan aku percaya.
Sekarang, melihat
jarak kita. Kepercayaan itu hilang, menguap entah kemana. Bahkan aku tidak
yakin, dia akan melirikku hanya untuk sekedar menyapa.
Hahaha. Aku hanya bisa
tertawa lagi.
Bahkan, saat aku
melewati tempat yang pernah kita datangi bersama rasanya serpihan kenangan itu
mulai mucul di kepalaku.
Dulu….
Hujan turun, kita
mengendarai kendaraan yang sama.
Aku dibelakangmu.
Memelukmu dengan erat
seakan kamu akan pergi jika aku lepas.
Kita tertawa bersama,
seakan hujan tidak ada artinya.
Aku bahagia.
Kini, aku hanya bisa
menertawainya.
Bahkan ketika hendak
berangkat sekolah…
“mau ketemu siapa sih
bel? Wangi amat. Dia udah ga ngelirik” hahaha lucu rasanya.
Kadang aku tersenyum
miris, menatap gelang yang pernah dia kasih ke aku.
“nih bel, aku inget
kamu terus tak beli. Aku ga mikirin uang, eh pas mau pulang ternyata uangku dah
abis. Terus aku bonceng temen deh” pikiranku pun langsung bermain dalam memori
indah bersamanya. Serpihan masa lalu yang menuai luka semakin terasa. Ada yang
berbisik, bahwa kenangan itu takkan bisa terulang. Walau singkat, tapi indahnya
sangat mustahil dilupa.
“Ini luka namun ini
indah, karena ini dari kamu salah satu mantan terindah yang tak dapat kugapai meskipun
para superhero membantuku” –RASA
Terimakasih, untuk 10
bulan yang berarti dalam hidupku di masa SMA.
Selamat berjuang untuk
menggapai masa depan yang gemilang, sampai jumpa di kesuksesan. Semoga kita
dipertemukan kembali dengan kehidupan yang lebih baik.
Bella 18 y.o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar