Menyenangkan bukan?
Selepas aku bukan
lagi bagian darimu kau melenggang bebas, kau begitu akrab dengan pelukan
barumu.
Setelah pergimu, aku
tak benar-benar hilang.
Aku tetap ada meski
kau berusaha menjauhi pandang. Tak masalah itu hakmu. Karena bukan ranahku lagi
mengusik apapun hal yang kau lakukan. Aku lebih memilih berada disekitarmu yang
tak terlihat namun sibuk memperhatikan.
Ada debar yang harus
ku sembunyikan berkali-kali ketika mata kita selalu menuju pandangan yang akan
kembali asing.
Ada beribu sapa yang
hilang begitu saja sewaktu kita tak sengaja bertemu sedang gelagatmu ingin
segera cepat pulang.
Ku akui, hariku telah
berbeda dari yang biasanya. Hal-hal manis yang dulu pernah kita kecap bersama
sudah tak ada lagi, canda canda sederhana yang mengukir tawapun lenyap tak
tersisa.
Namun, ada yang harus
aku sadari lebih awal bahwa setelah kita sudah taka da apa-apa, diriku kini
hanya sebatas melihat kau memilih kebahagiaan baru.
Kini, aku tak berhak
menjadi bagian dari segala aktivitasmu.
Aku perlu
menghabiskan waktu sendiriku bersama semua ingatan ingatan kita yang utuh
terpenjara dalam relungku.
Perlu kau tahu
melupakan bukan caraku sebab untuk semua hal tentangmu, ada yang tak mudah
begitu saja hilang lalu tiada justru menetap dan mendapat tempat meski kita
sudah berada dalam sekat.
Jika pada akhirnya
takdir tak menjadikan kita dua orang yang bersanding bersama, setidaknya aku
masih punya hal yang bisa ku kenang kapan saja, termasuk saat masa masa kita
ingin saling dibahagiakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar