Senin, 09 Oktober 2017

tolong, aku sekarat

Aku tidak pernah benar-benar bisa merealisasikan makna ikhlas dengan baik.
Manakala jemari ini masih saja menuliskan tentangmu,
Manakala bibir ini masih saja mengeja namamu dengan benar, dan hati yang masih berdebar bila tak sengaja melihat namamu muncul di social mediaku.

Aku pembohong yang ulung,
Dengan segala cara aku pandai menutupi segala yang aku elakkan; merindukanmu, mempedulikanmu, mengkhawatirkanmu, memikirkanmu dan mengharapkanmu.
Bila masih ada yang bertanya , dengan cepat ku jawab tidak, setelahnya hatiku bergetar, merasa sudah dibohongi.
Lagi, lagi dan lagi.


Aku bisa saja meneruskan kehidupan, namun kenangan tetap membayangiku.
Tanpamu masih saja tidak terasa lengkap, selalu saja ada yang kurang dan kosong.
Kamu, masih saja menjadi harap-harap yang tak gentar.

Apakah aku salah?
Ketika diri masih mengharap padamu.
Apa aku salah?
Manakala masih ingin tertuju padamu.
Tolong, aku sekarat.


#wordhunterpost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar