Masihkah??
Hari itu hari Senin, yeah hari pertama
masa oreantesi siswa baru atau yang biasa disebut MOS. Pagi itu adalah pagi yang
sangat cerah di sekolah menengah atas PELITABANGSA. Pertama kali memasuki
sekolah tersebut, rasanya memang sangat asing. Berpisah dengan teman-teman SMP rasanya
berat sekali. 3tahun lamanya bersama dalam suka maupun duka. Perselisihan,
pertengkaran, persaingan, permusuhan, persahabatan, percintaan semua jadi
satu.. jadi kangen masa-masa SMP dulu deh.. (hoho~)
Saat istirahat, semua tampaknya sedang sibuk
melakukan kegiatan MOS dari kakak-kakak OSIS PELITBANG dan kayaknya cuman aku
aja yang nampak lesu di bawah pohon cemara yang rindang itu.
“coba ada Inda,
pasti gak kesepian gini deh aku” batinku sambil memperhatikan seluk beluk sekolah
baruku itu. Tiba-tiba disaat aku sedang asyiknya melamun, datang seorang siswa
menghampiriku. Yang tak lain itu adalah kenalan
pertamaku di sekolah tersebut.
“eh, kok disini
sendiri? Udah dapet tanda tangan belum?” Tanya Yogi
“oya kenalin nama
aku Satria Yogi Saputra. Panggil aja Yogi” lanjutya sambil mengulurkan
tangannya itu
“oh. Aku Ella
Karina. Panggil aja Ella” jawabku sambil menyambut tangannya itu
“oh senang
berkenalan denganmu.” Katanya sambil meringis (e-eh :D). Singkat cerita, MOS
selama 3 hari pun berlalu begitu cepat tanpa di rasakan. Semakin lama semakin aku
mengenal Yogi lebih dekat lagi semenjak kita duduk semeja dalam satu kelas
yaitu kelas X 3, salah satu kelas kebanggaan para guru di PELITBANG. Karena
banyak siswa-siswi yang mengikuti olimpiade berasal dari kelas tersebut. (hihi,
percaya deh ya, aku ada di kelas itu sekarang) lalu, hingga akhirnya dia
mengajakku pergi menonton pertandingan futsal antara kelas XI IPA 1 vs XI IPA 2
di lapangan futsal PELITBANG.
“seru yah.
Sama-sama kuat nih” kataku sambil melihat ke arah para pemain itu.
“iya El, tapi
pertandingan kalo gak ada yang menang sama kalah, gak seru dong. hihi” jawab
Yogi sambil meringis
“dukung mana kamu
El?” Tanya Yogi lagi
“aku dukung yang
menang deh, hihi” jawabku sambil cengengesan
“hahaha, aku juga
deh” jawab Yogi sambil tertawa
“yee, ikutan aja
lo” kataku
“hehe” jawabnya
sambil meringis. Pertandingan pun berlangsung sangat sengit. Sama-sama kuat
antara kelas XI IPA 1 vs XI IPA 2, tapi kalo gak ada yang menang gak seru
layaw.. kekeke, akhirnya pertandingan pun berhasil dimenangkan oleh kelas XI
IPA 1 dengan seorang kapten bernama Bayu.
“pinter ya Bayu.
Bisa ngehandle timnya supaya menang!” kataku ke Yogi
“hahaha, abang nya
siapa dulu? Yooogggiii” jawabnya sambil tertawa
“hah? Bayu abang
lo?” tanyaku kaget
“ya iyalah, siapa
lagi. Nama Yogi di sekolah ini kan cuman aku seorang El” jelasnya.
“hihi, iya juga
sih. Perasaan abangnya pinter main futsal, adeknya?” tanyaku ke Yogi
“belum tau sih kamu
El, olimpiade sains tingkat kabupaten siapa juaranya? Satria Yogi Saputra kelas
X 3 kan? Apa lo?” jawab Yogi sambil tertawa.
“wess.. iya-iya,
percaya yang udah sampek kabupaten” kataku ke Yogi
Singkat
cerita, pagi pun datang. Hari itu adalah hari Senin, yeah hari yang sangat
melelahkan di PELITBANG. Dimana hari itu jam pelajaran tidak seperti biasanya. Karena
di hari itu, datang Mahasiswa kampus dari Universitas setempat di daerahku yang
menjelaskan tentang bahaya narkoba dan rokok pada pelajar..(denger judulnya aja
udah males ya, apalagi … ashh)
“capek banget Gi
aku. Kapan nih istirahat, laperr” kataku sambil memegang perutku
“aku juga gatau El,
pengarahannya lama banget ya. Mbosenin lagi, hash” jawabnya. Ditengah-tengah semua
murid PELITBANG sedang asyik memperhatikan pengarahan dari Mahasiswa itu. Tiba-tiba
datang seorang guru lalu memanggil namaku keras-keras dengan menggunakan sebuah
microphone itu. Sontak aku pun kaget.
“Ella Karina mana
ya?” Tanya seorang guru itu
“saya pak!” kataku
sambil mengangkat tangan tinggi-tinggi (wess, ati-ati ya mbak :D)
“oh kamu, sini. Ada
yang mau bapak bicarakan” jelas bapak guru itu, yang tak lain bernama bapak Eko Prasetyo guru paling disiplin soal
lomba-lomba di PELITBANG
“duh, ada apa ya
Gi?” tanyaku ke Yogi yang kebetulan duduk di sebelahku
“gatau lah El,
jangan-jangan.. hah, gak mungkin” kata Yogi dengan mimik wajah yang agak lebay
gitu deh (haha).. lalu akupun menghampiri pak Eko dan meninggalkan ruang aula
itu.
“Ella Karina,
selamat kamu dipilih sekolah untuk mewakili lomba olimpiade fisika tingkat kecamatan, belajar yang rajin ya. 2minggu
lagi lomba akan dilaksanakan” jelas Pak Eko
“apa pak? Saya
mewakili sekolah lomba olimpiade fisika tingkat kecamatan? Wah, kok mendadak
sih pak?” tanyaku setengah kaget.
“iya, ibu kepsek
yang baru milih sekarang. Dan kabar bagus juga, kamu kelas X 3 kan?” Tanya Pak
Eko
“iya pak, ada apa
ya?” tanyaku balik
“Yogi Alhamdulillah juara 2 dan maju ke
provinsi. Tolong di kabari ya. Ya sudah, sekarang silakan kembali ke ruang Aula
untuk mengikuti ceramah tadi” jelas Pak Eko
“makasih pak!”
kataku dengan riangnya. Lalu akupun kembali ke ruang aula tadi.
“Gi, se-la-mat
maju ke prov kamu!” kataku dengan riangnya ke Yogi sambil menepuk pundaknya.
“hah? Jadi pak Eko
tadi manggil kamu cuman ngabari kayak gitu doang?” Tanya nya
“gak dong, aku..
aku.. ikut olimpiade fisika tk kecamatan.. asshh, seneng banget aku Gi,
kesempatan buat nyaingi kamu terbuka lebarrr!” jelasku dengan senangya
“tapi aku kan udah
sampek provinsi El, serius mau ngejar? Fisika susah lohh..” kata Yogi yang tak
mau tersaingi olehku
“kalo belajar pasti
egak deh Gi.. hah, mana lombanya 2minggu lagi. Aku belum persiapan..” jelasku..
saat aku dan Yogi sedang asyik-asyiknya ngobrol tentang masalah olimpiade.
Tiba-tiba bel tanda istirahat pun berbunyi dengan kerasnya. Semangat banget tuh
aku, akhirnya bel yang ditunggu-tunggu bunyi juga. Langsung deh, kami berdua
meluncur ke kantin. (hoho)
Singkat cerita.. Aku dan Yogi pun
saling bersaing dalam kompetisi olimpiade itu. Aku masih bersaing di tingkat Kecamatan
dan Yogi sudah menungguku di tingkat Provinsi. Meskipun berbeda mapel, tapi aku
dan Yogi saling bersaing begitu serik. Aku optimis banget maju sampek tingkat
nasional, begitu pula dengan Yogi. Hingga akhirnya, pengumuman hasil lomba itu
di umumkan oleh sekolah. Aku, melaju ke tingkat Kabupaten dan Yogi masih tetap
di tingkat Provinsi, alias dia kalah dan hanya sampai tingkat Provinsi
tersebut. Dan ternyata, aku pun mampu menyamai Yogi untuk sampai ke tingkat Provinsi.
Aku menang melawan 50 peserta lomba olimpiade fisika. Karena Aku berhasil menang
juara 2 aku pun lalu mewakili provinsi itu untuk melaju ke tingkat nasional
bersama temanku itu dari SMA lain.
“selamat ya, udah
berhasil mengalahkan Satria Yogi Saputra
sampai ke tingkat nasional” kata Yogi sambil menyalami tanganku itu dengan muka
datar -__-
“makasih, mungkin
taun ini belum taun keberuntungan mu Gi.. bisa aja taun depan kamu sampai
nasional” jelasku bermaksud menghibur Yogi
“santai El, aku
cuman beranda.. haha” jelasnya dengan sedikit tertawa
“oya, mau nganterin
aku beli buku?” tanyaku
“boleh, mau dimana
emang?” tanyanya
“di sana aja,
sekalian aku mau traktir kamu nih.. hihi” jelasku
“oke, jamberapa
& kapan?” tanyanya
“sabtu jam 3 on
time ya Yogi.. hihi, makasih” kataku..
-dipercepat-
Sabtu itu, Yogi pun datang ke rumahku. Ternyata
Yogi datang ke rumah tidak sendirian, dia datang bersama kakaknya itu, yang
bernama Bayu dengan menggunakan mobil Honda jazz berwarna merah itu.
“kok?” tanyaku
kaget
“apa? Udah ga usah
bengong. Buruan masuk, keburu magrib” jelas Yogi sambil mendorongku masuk ke
mobil itu bersama Bayu
“aku di belakang
aja.” Kataku
“jangan, nanti
masih ada penumpang lagi. Hihi” jelas Bayu
“siapa Bay? Eh iya,
iya El. Jangan, di depan aja sama Bayu” kata Yogi. Mau gak mau deh aku duduk di
depan sama Bayu kakak Yogi itu. Sekitar 20menitan perjalanan, akhirnya sampai
juga deh di salah satu mol terbesar yang ada di daerahku.
“makan dulu ya”
kataku
“aku yang traktir
deh” lanjut ku lagi. Lalu akhirnya, kami bertiga pun makan terlebih dahulu,
sebelum pergi mencari buku yang aku inginkan itu.
Singkat cerita, sesudah makan pun kami
lalu pergi ke tokoo buku yang ada di dalam mol tersebut.
“kamu mau cari buku
apa sih El?” Tanya Bayu penasaran
“cara supaya lolos
Nasional Bay.. hihi” jawab Yogi sambil cengengesan itu
“haha, kalo ada
boleh tuh Gi. Cuman kumpulan rumus-rumus SMA kok kak” jelasku.
“jangan kak deh,
Bayu aja” jelas nya
“iya El, Bayu aja.
Ya kan Bay??” jelas Yogi sambil cengengesan lagi.
“iya iya, Bayu” jawabku.. ditengah2 aku sedang
sibuk mencari buku yg aku harapkan..
“mana ya? Kumpulan rumus-rumus fisika SMA..
uu..uh” batinku sambil mencari-cari buku itu..
(dewa 19- pupus play)
“nah.. itu dia, bukunya..” batinku sambil meraih
buku itu.. ternyata,
“looh, kamu?” kataku
“kebetulan banget kita ketemu disini..” katanya
“aku cari buku itu tu, yg kamu pegang..” jelasku
sambil menunjuk2 buku itu
“oh ya udah ini buat kamu aja” jawabnya dengan
lembutnya
“ga usah deh, buat kamu aja Gi..” balasku..
“gpp buat kamu aja, nihh” kata nya sambil
menyerahkan buku itu ke aku
“gimana Gi? Udah dapet bukunya?” Tanya seseorang
dari belakang, yang mengenakan baju yang sama dengannya (couple maksud aku)
“udah sih Ay, tapi udah keduluan nih. Gpp kan?”
jelas nya
“ya udah gpp deh. Itu siapa?” Tanya nya
Yang tak lain itu adalah Ayu dengan Ogi kakak kelas ku SMP dulu..
“kalian berdua pacaran?” tanyaku penasaran
“iya.. gak liat apa, baju kita couple nih” jawab
Ayu dengan tegas
“hah?” kataku dengan perasaan tak percaya
“aku bisa jelasin El” kata Ogi sambil memegang
tanganku. Perasaan ku mulai kacau balau.
“Ogi kamu jahatt!” kataku sambil berkaca-kaca
“dia siapa Gi? Kok kamu di katain jahat gitu?”
Tanya Ayu
“El.. tunggu penjelasan aku dulu” jelas Ogi sambil
memegang erat tanganku itu
“percuma selama ini, aku nungguin kamu selama setaun lamanya.. asal kamu tau
ya Gi? Aku berusaha mati2an untuk tetep nungguin kamu.. aku tutup perasaanku
buat ke siapa aja.. karena apa? Karena aku nungguin kamu.. hah, tapi ternyata
cuman sia2.. kecewa Gi aku.. kecewa..” jelasku panjang lebar ke Ogi..
-Flash
back onn- (butiran debu play)
“Ogi..” kata gue dengan
merdunya(doremi..testes.. haha)
“iya..kenapa?” jawab Ogi
dengan santainya..
“uumm.. I have something
to tell you..” jelas gue..
“wae??” Tanya Ogi..
“ehh..huhhhhhh(tariknapas
panjang gue) gue gatau mo mulai darimana, yang jelas selama ini gue suka
merhatiin lo Gi.. yah.. gue suka ama lo
Gi.. sejak 3tahun yang lalu.. alasan kenapa gue bisa suka ama lo yang sampe
saat ini belum gue temuin jawabannya.. yang jelas selama gue suka ama lo, hidup
gue serasa berubah.. yahh.. gue berusaha jadi orang yang paling pinter 1kelas..
itu semua juga karna lo Gi.. dan iniihh..” jelas gue ke Ogi sambil ngasih kado
ke Ogi..
“El..” kata Ogi
perlahan..
“gue tau kok, apa yg lo
mo ucapin ke gue, lo gasuka kan ama gue? Iya,, harusnya gue sadar..
gaseharusnya gue bisa suka ma lo Gi.. tapi.. lo emang harus tau.. kalo gue suka
ama lo.. gue suka Ogi” jelas gue lagi.. dan entah kenapa mata gue jadi mulai
berkaca2..
“El.. gue mo bilang,,
thank’s banget.. lo udah suka ama gue, lo udah perhatian ama gue.. satu El,
bukannya gue gasuka ama lo.. tapi..” jelas Ogi..
“tapi apa Gi?” Tanya gue
penasaran..
“tapi sorry.. gue pengen
liat lo pake seragam putih abu2 dulu..” jawab Ogi ke gue..
“hah??? Maksud lo Gi?”
Tanya gue dan airmatapun mulai jatuh di pipi gue..
“tapi itu lama Gi..”
Tanya gue lagi..
“semua bakalan berlalu
begitu cepat kalo lo bisa nikmatin waktu itu pake cara lo sendiri..” jelas Ogi
ke gue sambil megang pundak gue..
“lo tau kan, tadi gue
dapet NEM berapa? Makannya gue yakin banget kalo lo pasti bisa lebih pinter
dari gue.. jadi lo harus berusaha ntuk ngedapetin itu semua.. percaya deh..
liat mata gue, gue bakal nunggu elo
setaun lagi El..” jelas Ogi lagi sambil natap mata gue di depan lab ipa..
-flash back off-
“bodohnya
aku selama setaun lamanya, nunggu orang yang asshh..” jelasku sambil
menatap mata Ogi itu
“El, maaf” kata Ogi, lalu memelukku.
“jahat jahat jahat” kataku sambil menangis di
pelukan Ogi itu
“lepasin Gi, lepas lepass” kataku ke Ogi lagi
“gak aku gak bakal lepasin sebelum kamu dengerin
penjelasan aku dulu..” kata Ogi sambil memeluku lebih erat lagi
“heh, lepasin gak lo?” kata Bayu dengan lantangnya
(buset dah, malah jadi drama ya? haha)
“udah lah. Apa lagi yang perlu di jelasin” kataku
sambil mencoba melepas pelukannya itu.
“iya lepasin lo” kata Bayu lagi
“okey, ini untuk terakhir kalinya” bisik Ogi ke
telingaku, lalu melepaskan pelukannya itu.
“dasarr lo!” kata Bayu sambil memukul Ogi itu
“Bayu..” kataku kaget
“udahlah, pergi aja yok” ajak Yogi
“ya udah” jawabku lemes. Lalu akhirnya, kami pun
pergi meninggalkan mol tersebut. Dan kembali pulang ke rumah masing-masing. Di
perjalanan pun, aku tak henti-hentinya menangis dan menangis. Sungguh berat, melihat kenyataan tadi. Tak pernah
kusangka,dan tak pernah aku menyangka, kita akan bertemu kembali di suatu
tempat. Tapi ternyata kau sudah ada yang memiliki. ohh.. betapa betapa hancur,
ya hancurnya hati ini.. tega2nya kau membohongi diriku.. kau tau, aku hampir
bosan menunggumu.. menunggu yg tak pasti.. yah, tapi aku akan tetap menunggu,
hingga akhirnya kau menghianati janji yg kau ucapkan sendiri padaku itu..
terima kasih, sekali lagi terima kasih atas luka yg kau berikan padaku pada
hari ini.. aku akan melupakan, dan aku akan bangkit.. mengenalmu mungkin
takdir, menyukaimu ada diluar kendaliku, tapi membencimu itu yg saat ini tengah
aku rasakan.. sekali lagi, terima kasih, karena kau telah banyak mengajariku
tentang betapa sakitnya cinta..
“El, udah lah. Ga usah sedih. Ga usah jadi
pikiran, dia emang jahat.. ga seharusnya gitu tadi dia” kata Bayu sambil memegang
kepalaku dengan lembutnya.
“gimana gak
sedih coba? Aku hampir bosen nunggu dia, nunggu yg gak pasti. Eh tapi
ternyata.. hass” jelasku ke Bayu
“Ella elaa, kamu nunggu dia? Udah lah, move on gih
cepetan. 3minggu lagi olimpiade tingkat Nasional. Kalo jadi pikiran malah gawat”
kata Yogi ke aku..
“iya kamu bener Gi, aku emang harus move on” jawabku
“siip” kata Bayu. 30menit perjalanan pun berlalu,
sampailah di rumahku.
“makasih ya, jadi gak enak nih..” kataku
“gpp El, ya udah. Kapan2 lagi aja, makasih tadi
traktirannya.” Jelas Bayu
“iya.. daa Yogi” kataku sambil melambaikan tangan
“kok cuman lo doang Gi? Gue?” Tanya Bayu heran.
“I don’t know, hihi. Suka kali Ella sama gue?” kata Yogi. Mobil Bayu pergi lalu aku pun
masuk ke dalam rumah. Benar2 menyakitkan di hari itu. Tak henti2nya aku
menangis menangis lagi dan lagi.. hah, di saat itu cuman salah satu lagu milik SuperJunior yang bisa menghibur hatiku saat itu.. (hoho~)
Sampai disini dulu ya, to be continued… J