Jumat, 03 Juni 2016

Him

Aku tidak mengerti. Dia yang pertama datang. Pada akhirnya dia juga yang pergi. Ya, dia namanya. Dan hanya dia orangnya. Seseorang yang pernah hadir dalam kesulitan dihidupku, memberi semangat dikala aku jatuh diantara mereka. Dan hanya selalu dia orangnya. Seseorang yang  aku banggakan diantara teman-temanku, seseorang yang aku pikir kita bisa berjuang sampai akhir bersama.  Tapi ternyata, takdir berkata lain.  Karena takdir selalu memberi kejutan. Waktu kita telah habis. Waktu untuk berjuang bersama. Ya, bersama-sama mewujudkan mimpi yang dulu pernah kita ucapkan bersama. Ah aku tau, dia sudah lupa. Dia dan dia lah, seseorang yang pertama mengajariku apa itu artinya kehilangan.  Mungkin kita sudah tak sepaham,  atau dia yang sudah bosan padaku? Tapi untuk pertama kalinya. Dia yang telah membuat aku jatuh cinta. Bukan cinta karena ada sesuatu, tapi cinta yang tulus.

lagi dan lagi

Lagi dan terjadi lagi.
GAGAL.
Yaaaaaaash….
Bukan nya aku kurang bersyukur. Hanya saja, jujur aku kecewa. Aku sedih, aku pingin nangis.. tapi buat apasih nangis? Gak akan membalikkan keadaan kan? Hahaha.

Dear future………….

Entah…
Kelak aku akan menjadi apa, pekerjaanku apa, jodohku siapa, dimana aku tinggal esok dan kapan aku mati?
Semua masih menjadi rahasia kan ya? Kita sekarang cuman bisa menerka-nerka.
Iyasih, ini bukan pertama kalinya aku gagal. Aku sudah 4x gagal men. Catat yaa 4 kali! Yah, bukan waktu yg singkat perjalananku hingga sampe ke hari ini.

Minggu, 24 April 2016

Bye

Down.

Yaa…..

Rasanya sedikit nyesek sih, pas udah gugur disaat ujian yang pertama. Tapi, ngapain juga nangis? Toh tidak ada akan merubah kenyataan.

Well, kali ini aku mau cerita tentang apa yaaa.. bisa dibilang satu kesempatan ku untuk memulai masa depan. Iya, kemaren sabtu. Aku menjalani tes. Tes TKD. Hahaha, oke. Aku lagi mencoba keberuntunganku lewat ptk ini. Dari seminggu yang lalu, sejak aku tau aku lolos administrasi senengnya bukan main… sampe nangis terharu rasanya, kayak “ayooo bel, ini tandaaaaa” ya gitulah.

Tapi, mungkin aku belum bisa ngehilangin sifatku yg jelek ini. Yang masih suka nyepelein. Padahal waktu seminggu itu ga lama kan? Aku masih ajaaa ntar ah belajarnya, males. Buka buku dikit aja. Udah ngantuk, padahal saingan disana mungkin ga tidur biar bisa lolos ke tahap selanjutnya.
Yaaaaaapp…..

Sabtu, 26 Maret 2016

Move On

Keren!

Allah maha keren!

Hanya Dia yang bisa membolak-balikkan perasaan manusia.

Coba, siapa yg menyangka kita akan seperti ini sekarang? Ga ada kan? Hehehe.

Bisa ya? Berubah begitu cepatnya. Makanya, sebenernya sudah banyak yang bilang “cintailah kekasihmu sewajarnya, karena bisa jadi dia akan jadi orang  yg kamu benci. Dan bencilah sewajarnya karena bisa jadi dia akan jadi orang yang  kamu cintai” hmm….

Terkadang, memang aku suka heran. Kok bisa? Kenapa ya?
Tapi itulah manusia. Perasaan nya mudah berubah. Apapun saat kita sudah berencana tapi ada yang lebih berkuasa.

Senin, 21 Maret 2016

PUAS

Tempat ini lagi?
(re : wisma puas)

Kataku meyakinkan apa yang sedang ada dihadapanku kini. Ya, ini adalah tempat dimana kami untuk pertama kalinya lebih dekat lagi. Dari sini, entah kenapa dia makin deket denganku. Ah, kenapa sih semuanya kini seolah terputar kembali memori itu. Aku benci! Aku benci kenapa harus teringat kejadian itu, disaat sekarang kita sudah tak bersama lagi.

Hai.
Aku penasaran.

Apa tanggapanmu setelah sampai ke tempat itu? Tempat pertama kali kita lebih dekat lagi? Ingat tidak? Hehe. Sepertinya tidak. Ah tak apalah. Aku juga tak mengharap lebih. Bahkan rasanya hambar sekali.

Oke.

Kali ini aku ga akan membahas dia lagi. Cukup.

Sabtu, 12 Maret 2016

HURT

Aneh adalah ketika kita satu atap satu lantai dengan seseorang tapi tidak pernah saling bertemu. Ya, itulah yang terjadi antara aku dengan dia. Dia bagai seseorang yang menghilang, meski keberadaannya masih bisa aku rasakan. Memang sih, sudah 4 bulan berjalan setelah kita memutuskan untuk melanjutkan mimpi masing-masing. Tapi entah kenapa, seperti ada sesuatu yang aneh. Kenapa dia harus bersikap seolah tidak mengenal aku ? Apa memang selalu seperti ini jika kedua orang yang dulunya saling menyukai tapi sekarang malah sekarang seolah musuh? Hahaha. Aku tertawa miris. Bagaimana bisa?

Tapi, percayalah. Meskipun sekarang kau bersikap acuh tak acuh kepadaku. Aku tidak ada rasa sedikitpun benci kepada dia. Karena bagaimanapun dia dulu pernah mengisi warna dihidupku.

Bukan, aku tidak mengharapkan dia kembali. Aku tidak meminta lebih. Aku tidak meminta dia menggenggam tanganku lagi. Aku tidak meminta dia memelukku lagi. Walaupun, sebenarnya aku ingin tapi terasa menyakitkan jika dia berada di dekatku. Seperti memori yang dulu diputar kembali dipikiranku. Ah sudahlah, aku tidak memintamu untuk berdekatan lagi denganku. Melihatmu tertawa dari kejauhan saja aku sudah bahagia. Tapi, aku penasaran. Apa dia pernah ingat apa yang dia lakukan untukku dulu? Hmmm, setidaknya terbesit dipikirannya. Ahh… tidak mungkin.
Apa dia ingat?

Setaun lalu……

Sabtu, 05 Maret 2016

baikan apa balikan?

Sabtu itu, aku gak nyangka lhooo…. Kupikir kamu mabuk, atau salah orang. Tapi ternyata memang benar aku orangnya! Yaiy!

Aku senang hari itu, hari dimana kita ber-baikan. Setelah sekian bulan kita seperti musuh.  Berbaikan dan bukan balikan. Aku ga pernah mengharap untuk bisa balikan. Karena aku cukup sadar diri. Kesalahanku dimasa lalu, cukup fatal. Tapi sekali lagi terimakasih Karena telah mau menyelesaikan masalah diantara kita. Setidaknya saat kita bertemu sudah tak ada lagi saling menghindar. Iyakan?

Maaf, sekali lagi maaf. Aku tau, dulu mungkin adalah saat yang berat buatmu. Tapi, aku pun merasakan hal itu. Aku lebih merasa seperti ini semua salahku. Ya memang benar ini salahku. Jadi, jika memang kamu tak bisa memaafkannya pun aku bisa terima. Tapi sekarang, semua itu sudah selesai.

Terima kasih ya, kamu memang orang terbaik yang pernah aku temui. Beruntungnya aku pernah dekat denganmu. Terimakasih pula, telah mengajariku sebuah pengalaman hidup. Kelak, kita akan bertemu kembali bukan?


Tapi dengan cerita baru, dan pasangan baru. Atau? Takdir berkata lain? Hehehe.  

Pahit

Aku takkan pernah paham. Bagaimana bisa rasa sayang itu bisa berubah menjadi rasa kasihan?

Haha. Aneh.

Mungkin kalian bertanya-tanya, kenapa kok sekarang aku jarang ngepost. Ya, mungkin karena aku masih syok.  Wkwk. Ya bayangin deh, hubungan yang awalnya baik-baik aja, terus tiba-tiba doi bilang “aku kasihan sama kamu” duaar! Aku kaget lah ya, kok bisa dia bilang gitu. Kasihan kenapa? Toh aku juga ga kenapa-kenapa. Wkwk.

Sekarang hampa, eh bukan. Lebih tepatnya hambar, ingin percaya tapi susah. Ini karma buat ku kan?


Yaiyalah, ah. Pahit rasanya.