Entah mengapa aku selalu suka saat malam tiba, karena aku dapat
mendengar suara hewan bersenandung ria.
Bagiku malam itu menenangkan setelah kamu pergi...
Ya, aku sadari...
Akhir akhir ini jarang sekali ada ucapan selamat malam untukku
Apa mungkin kau sudah menemukan penggantiku?
Yang bisa kau beri ucapan selamat pagi, selamat siang dan bahkan
malam.
Ya aku pikir begitu, mengingat kau hanya membalas pesanku saat-saat
aku memang akan tidur.
Begini ya?
Entah rasanya seperti aku trauma lagi pada sesosok lelaki.
Aku pikir kamu bisa menghilangkan rasa traumaku, nyatanya memang
susah.
Malam ini...........
Ku tulis lagi perasaanku yang mulai samar kepadamu.
Memang aku begitu yakin, tapi saat ini melihat kerenggangan
diantara kita
Aku tak yakin akan sampai akhir.
Ah iya aku lupa.
Aku kan hanya pelengkapmu saja disini.
Disana kau bertemu dengan kekasihmu yang nyata.
Aku ini siapa? Bisa-bisanya aku melarangmu untuk tidak melakukan
ini dan itu. HAHAHA BODOH!
Mau saja dipermainkan. Tetap saja membuka hati padahal dia datang
untuk mencari pelengkap.
Terkadang semesta itu memang lucu, aku berusaha mati-matian untuk
mendapatkanmu tapi kamu tidak pernah menjadikan aku pilihanmu. Ya sama saja....
Sekarang lantas aku harus bagaimana?
Menunggumu pulang lalu kita mulai kembali?
Atau...
Kita akhiri saja sampai disini. Lupakan perasaanku lupakan hatiku
yang mulai hidup kembali.
Ya! Memang bicara tak semudah praktiknya. Ku akui.
Atau kita tetap seperti ini.
Hubungan “jalani saja dulu” hingga waktu kita berakhir :’)
-malam menuju kepulanganmu, Tuesday, 12:29 am 1 Agustus 2017